Immovesting – Perum Bulog telah menyiapkan berbagai strategi untuk mempercepat penyaluran beras dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Direktur Utama Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menegaskan bahwa langkah ini merupakan upaya untuk mengendalikan harga beras di pasar sekaligus memastikan ketersediaan pasokan bagi masyarakat. Penyaluran beras SPHP diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap stabilitas harga serta membantu konsumen memperoleh beras dengan harga terjangkau.
Rizal menjelaskan bahwa Bulog telah menerima penugasan khusus dari pemerintah untuk segera menyalurkan beras SPHP sesuai kebutuhan daerah. Penyaluran dilakukan melalui beberapa skema, masing-masing disesuaikan dengan kondisi dan jaringan distribusi yang tersedia. Skema pertama difokuskan pada pengecer pasar yang telah terhubung dengan aplikasi SPHP. Para pengecer wajib mengikuti aturan yang berlaku agar penyaluran dapat berjalan efektif dan tepat sasaran. Sistem aplikasi ini diharapkan dapat mempermudah monitoring serta pencatatan distribusi beras di seluruh wilayah.
Selain melalui pengecer pasar, Bulog juga menyalurkan beras SPHP lewat Koperasi Desa atau Kelurahan Merah Putih (KDMP). Jumlah penyaluran ditentukan berdasarkan kebutuhan tiap daerah sehingga dapat menyesuaikan jumlah beras dengan permintaan masyarakat. Skema ini diharapkan dapat menjangkau masyarakat yang berada di daerah terpencil atau yang sulit dijangkau oleh pasar konvensional. Dengan melibatkan koperasi lokal, Bulog juga mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat.
Skema ketiga memanfaatkan koperasi yang berada di bawah kementerian dan lembaga pemerintah, termasuk koperasi yang dikelola oleh TNI dan Polri. Cara ini dilakukan untuk memperluas distribusi beras SPHP, terutama di area yang memiliki kebutuhan besar atau mengalami keterbatasan pasokan. Keterlibatan instansi pemerintah diharapkan dapat mempercepat proses penyaluran dan memastikan distribusi tepat sasaran.
Baca Juga : TelkoMedika Raih PR Popular Companies Awards di Healthcare
Sementara itu, skema keempat memanfaatkan jaringan koperasi di badan usaha milik negara (BUMN), termasuk PT Pos, ID FOOD, dan PTPN. Pemanfaatan jaringan BUMN bertujuan untuk menjangkau area yang lebih luas dan memaksimalkan efektivitas distribusi. Dengan jaringan yang telah terbentuk, beras SPHP dapat segera tersedia bagi masyarakat di berbagai wilayah, termasuk di daerah yang secara geografis menantang.
Hingga pekan pertama Agustus 2025, penyaluran beras SPHP telah mencapai 18.500 ton. Pemerintah menargetkan total penyaluran beras SPHP hingga akhir tahun mencapai 1,5 juta ton. Target ini menunjukkan komitmen pemerintah dan Bulog dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan. Selain itu, Bulog juga meningkatkan pasokan di pasar induk untuk memastikan harga jual tetap terjangkau bagi masyarakat. Di Pasar Induk Beras Cipinang, misalnya, jumlah pasokan beras SPHP ditingkatkan dari 13 ribu ton menjadi 30 ribu ton, dengan harga maksimal Rp 8.900 per kilogram.
Meski berbagai skema telah disiapkan, Rizal mengakui bahwa proses penyaluran tidak lepas dari tantangan. Salah satu hambatan utama terjadi pada skema berbasis aplikasi SPHP. Tidak semua pengecer terbiasa menggunakan aplikasi, dan sebagian perangkat yang dimiliki tidak mendukung penggunaan aplikasi tersebut. Hal ini menyebabkan proses distribusi tidak selalu berjalan lancar dan memerlukan pendampingan dari Bulog. Tim cabang Bulog di daerah berperan penting dalam membantu pengecer memahami dan menggunakan aplikasi agar penyaluran dapat sesuai target.
Selain tantangan teknis, Bulog juga menghadapi dinamika permintaan pasar yang beragam. Penyaluran beras SPHP harus disesuaikan dengan kebutuhan tiap daerah, baik dari segi jumlah maupun jenis beras. Oleh karena itu, koordinasi dengan pemerintah daerah, koperasi, dan jaringan BUMN menjadi langkah penting agar penyaluran dapat berjalan efektif dan tepat sasaran.
Dalam beberapa kasus, sebagian cadangan beras pemerintah yang dikelola Bulog juga akan dikirim untuk bantuan kemanusiaan, misalnya ke Palestina. Hal ini menunjukkan peran Bulog tidak hanya dalam stabilisasi pasar dalam negeri, tetapi juga dalam memenuhi komitmen bantuan pangan internasional.
Dengan empat skema penyaluran yang telah disiapkan, Bulog optimistis dapat mempercepat distribusi beras SPHP hingga mencapai target pemerintah. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menjaga stabilitas harga beras, memenuhi kebutuhan masyarakat, dan mendukung ketahanan pangan nasional secara menyeluruh.
Simak Juga : China Mainkan Strategi Jangka Panjang dalam Perdagangan