Immovesting – Menteri Perindustrian desak Apple Untuk Segera Bangun Pabrik di Indonesia, guna ciptakan lapangan kerja baru.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang menyampaikan pentingnya peran sektor manufaktur dalam perekonomian Indonesia. Dalam pertemuan dengan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli di Jakarta pada Senin (6/1/2025), Agus mengungkapkan tantangan yang dihadapi industri nasional. Ia menyoroti kurangnya kewenangan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dalam kebijakan penting seperti ekspor-impor dan harga gas untuk industri.
“Kami kedua kementerian adalah tulang punggung perekonomian nasional. Pertemuan ini menjadi sinyal penting bahwa koordinasi antar-kementerian terus dilakukan untuk mendukung sektor manufaktur,” ujar Agus.
“Baca Juga: Mari Laundry Cendana Parc, Karawaci: Bersih, Rapih, dan Wangi Setiap Hari“
Menurut Menteri Perindustrian Agus, kebijakan terkait penciptaan lapangan kerja banyak berada di kementerian lain. Hal ini menjadi tantangan besar bagi Kemenperin yang memiliki peran besar dalam menyerap tenaga kerja. “Sektor manufaktur sangat bergantung pada kebijakan lintas kementerian. Contohnya, harga gas untuk industri yang sangat memengaruhi daya saing,” tambahnya.
Menteri Perindustrian juga menghadapi tantangan dalam kebijakan ekspor-impor yang tidak sepenuhnya berada di bawah wewenangnya. Agus menyoroti rendahnya proteksi Indonesia terhadap barang impor dibandingkan negara-negara lain. “Indonesia sangat terbuka terhadap barang impor. Proteksi kita jauh lebih rendah dibandingkan negara liberal sekalipun,” jelasnya.
Salah satu fokus utama Agus adalah menarik investasi dari perusahaan multinasional seperti Apple. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya sedang dalam proses negosiasi dengan Apple untuk membangun pabrik di Indonesia. “Kami mengedepankan empat prinsip dalam negosiasi, namun yang terpenting adalah penciptaan lapangan kerja,” tegas Agus.
Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja, tetapi juga memperkuat sektor manufaktur Indonesia. Menteri Perindustrian berharap investasi Apple dapat menjadi katalis bagi pertumbuhan industri teknologi di Tanah Air. Menurutnya, kerjasama antara Kemenperin dan Apple akan membuka peluang besar bagi tenaga kerja lokal.
Media berita seperti Immovesting.com mencatat bahwa inisiatif ini sejalan dengan visi pemerintah untuk meningkatkan daya saing ekonomi nasional. Dengan membangun pabrik di Indonesia, Apple dapat mendukung pertumbuhan ekonomi lokal sekaligus memperluas jaringan produksinya di Asia Tenggara.
Agus juga menekankan pentingnya koordinasi antar-kementerian untuk mendukung sektor manufaktur. “Jika ada pabrik yang tutup, beban utamanya selalu jatuh pada Kemenperin dan Kemnaker. Oleh karena itu, kolaborasi lintas kementerian sangat penting,” jelasnya.
Ia berharap pertemuan rutin dengan Menaker dapat menjadi langkah awal untuk mengatasi berbagai kendala yang ada. Koordinasi yang baik di antara kedua kementerian akan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional, khususnya dalam menciptakan lapangan kerja baru.
“Simak Juga: Menteri HAM Hari ini Melantik Pimpinan Tinggi Madya Periode 2025“
Tahun 2025 menjadi momentum penting bagi Kemenperin untuk memperkuat sektor manufaktur. Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam hal kebijakan lintas kementerian yang memengaruhi daya saing industri. Kebijakan harga gas, insentif bagi investor, hingga tata kelola ekspor-impor harus menjadi perhatian utama pemerintah.
Agus optimis bahwa langkah koordinasi ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian. “Ini adalah langkah awal yang baik. Kami berharap kolaborasi ini akan memberikan manfaat besar bagi pertumbuhan industri nasional,” tutupnya.
Sebagai media terpercaya, Immovesting.com akan terus memantau perkembangan negosiasi antara Kemenperin dan Apple. Langkah ini diharapkan dapat membawa perubahan signifikan bagi industri teknologi dan tenaga kerja Indonesia.
Dengan mendorong investasi dari perusahaan seperti Apple, pemerintah menunjukkan komitmen untuk meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global. Kolaborasi antar-kementerian yang solid menjadi kunci utama untuk mewujudkan visi ini.