Immovesting – Hari pertama pencatatan Saham Chery Automobile di Bursa Hong Kong (HKEX) menjadi sorotan besar di kalangan investor. Saham perusahaan otomotif asal Tiongkok ini langsung melesat sekitar 11 persen dari harga penawaran awal (IPO). Angka tersebut dianggap cukup signifikan, mengingat kondisi pasar modal global yang masih bergejolak akibat ketidakpastian ekonomi.
Dalam IPO ini, Chery melepas 297,4 juta lembar saham dengan harga HK$30,75 per saham. Harga tersebut merupakan batas atas dari kisaran yang sebelumnya ditetapkan, menandakan optimisme kuat dari perusahaan terhadap sambutan pasar. Dengan nilai penawaran yang besar, IPO ini masuk ke dalam salah satu pencatatan perdana terbesar di Hong Kong tahun 2025.
Respons pasar terhadap penawaran saham Chery bisa dibilang luar biasa. Dari sisi investor institusional, permintaan terhadap saham ini oversubscribed hingga lebih dari sebelas kali lipat. Sementara itu, minat investor ritel bahkan jauh lebih tinggi, mencapai ratusan kali lipat dari jumlah saham yang ditawarkan.
Kondisi ini mencerminkan kepercayaan publik bahwa Chery mampu memberikan pertumbuhan yang menjanjikan di tengah persaingan ketat industri otomotif. Investor besar, termasuk dana investasi pemerintah Tiongkok dan firma modal swasta internasional, juga ikut masuk dalam daftar pembeli utama. Kehadiran investor kelas berat ini memberi sinyal positif sekaligus memperkuat stabilitas harga saham Chery di pasar sekunder.
Dana hasil IPO tidak hanya menjadi tambahan modal, tetapi juga diproyeksikan sebagai bahan bakar pertumbuhan Chery dalam jangka panjang. Perusahaan berencana mengalokasikan sekitar 35 persen dari dana IPO untuk riset dan pengembangan produk. Fokus utama ada pada model kendaraan penumpang generasi terbaru yang diproyeksikan lebih ramah lingkungan, lebih cerdas, dan lebih efisien.
Selain untuk inovasi teknologi, sebagian dana juga diarahkan ke strategi ekspansi global. Chery sudah mulai membangun fasilitas produksi di luar Tiongkok, serta memperkuat jaringan ekspor ke Asia, Timur Tengah, dan Eropa. Langkah ini diambil untuk mengurangi risiko bea masuk serta hambatan perdagangan yang semakin ketat di beberapa negara.
Berikut adalah faktor-faktor penting yang membuat saham Chery langsung meroket pada debut perdananya di Bursa Hong Kong:
Simak Juga : Istana Akhirnya Buka Suara: Mahfud MD Bukan Pilihan Menko Polkam?
Meski debut saham Chery di Hong Kong sangat sukses, perjalanan jangka panjang masih penuh tantangan. Salah satu hambatan terbesar adalah regulasi internasional yang semakin ketat, terutama di sektor kendaraan listrik. Beberapa negara Barat telah memberlakukan bea masuk tinggi untuk produk otomotif asal Tiongkok, yang dapat menekan daya saing Chery di pasar global.
Selain itu, persaingan di industri otomotif berbasis listrik sangat intens. Perusahaan besar seperti Tesla, BYD, dan merek Eropa terus meluncurkan produk dengan teknologi canggih. Untuk bisa bersaing, Chery dituntut tidak hanya mengandalkan harga kompetitif, tetapi juga menghadirkan inovasi teknologi yang mampu menarik konsumen internasional.
Di sisi lain, keberhasilan IPO ini memberikan modal kepercayaan yang kuat. Dengan dana segar yang besar, Chery memiliki peluang mempercepat langkah ekspansi dan riset. Jika strategi ini berjalan sesuai rencana, bukan tidak mungkin Chery akan semakin memperkokoh posisinya sebagai salah satu produsen otomotif global dengan pengaruh besar di pasar kendaraan listrik.
Artikel tentang Saham Chery ditulis ulang oleh : Ayu Azhari | Editor : Micheal Halim
Sumber Informasi : Liputan6.com