Immovesting – Pemerintah Indonesia melalui Menteri Purbaya Yudhi Sadewa mengambil langkah penting dalam mendukung ekonomi perdesaan. Salah satu program yang sedang menjadi perhatian adalah pemberian akses pinjaman murah kepada koperasi desa merah putih dengan bunga hanya 2 persen. Kebijakan ini lahir dari kebutuhan untuk memperkuat peran koperasi sebagai tulang punggung ekonomi lokal, terutama di wilayah desa dan kelurahan.
Sebelumnya, bunga pinjaman yang dibebankan kepada koperasi mencapai sekitar 4 persen. Angka tersebut dianggap masih cukup memberatkan, terutama bagi koperasi skala kecil yang baru merintis usaha. Dengan pengurangan bunga menjadi 2 persen, beban biaya semakin ringan, sehingga koperasi dapat mengalokasikan lebih banyak dana untuk kegiatan produktif yang langsung menyentuh masyarakat desa.
Baca Juga : Cara Mudah Berinvestasi Lewat Layanan SBN Sekunder di Livin’ by Mandiri
Dana pinjaman untuk koperasi desa merah putih dialokasikan melalui bank-bank anggota Himbara seperti BRI, BNI, Mandiri, BTN, hingga Bank Syariah Indonesia. Pemerintah telah menyiapkan sekitar Rp200 triliun dari anggaran lebih (excess budget) yang akan ditempatkan di bank-bank tersebut agar bisa disalurkan ke ribuan koperasi di seluruh Indonesia.
Untuk mengakses fasilitas pinjaman ini, koperasi diwajibkan mengajukan proposal yang menjelaskan rencana penggunaan dana. Proposal tersebut mencakup bidang usaha yang akan dibiayai, proyeksi keuntungan, serta kemampuan untuk mengembalikan pinjaman. Pemerintah menekankan bahwa hanya koperasi yang siap beroperasi dan memiliki perencanaan matang yang berhak mendapatkan pinjaman bunga rendah ini.
Program pinjaman murah untuk koperasi desa merah putih tidak diberikan tanpa batasan. Ada sejumlah syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi agar dana yang disalurkan benar-benar digunakan secara produktif.
Beberapa ketentuan penting dalam program ini antara lain:
Dengan aturan tersebut, program ini diharapkan tidak hanya memberikan keringanan biaya, tetapi juga mendorong tata kelola koperasi menjadi lebih profesional.
Penyaluran dana murah kepada koperasi desa merah putih memiliki dampak signifikan terhadap ekonomi perdesaan. Dengan modal tambahan, koperasi bisa memperluas layanan, mulai dari toko desa, pengelolaan logistik, hingga produksi barang kebutuhan lokal. Hal ini tentu memberi efek ganda karena membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan warga.
Selain itu, akses modal murah dapat memperkuat daya saing produk desa di pasar yang lebih luas. Misalnya, koperasi dapat membiayai usaha pertanian, kerajinan, maupun pengolahan makanan lokal untuk dipasarkan ke kota. Dengan begitu, desa tidak lagi hanya menjadi konsumen, melainkan juga produsen aktif dalam rantai ekonomi nasional.
Meskipun program ini memberikan peluang besar, ada beberapa tantangan yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah masalah transparansi dan akuntabilitas. Tanpa pengawasan yang ketat, ada risiko dana pinjaman tidak digunakan sesuai peruntukan atau bahkan disalahgunakan oleh pihak tertentu.
Selain itu, kemampuan manajerial koperasi di tingkat desa juga masih bervariasi. Tidak semua pengurus koperasi memiliki keterampilan administrasi dan keuangan yang memadai. Oleh karena itu, pendampingan dan pelatihan manajemen perlu diberikan agar koperasi dapat mengelola pinjaman dengan baik. Dengan cara ini, manfaat program bisa dirasakan secara berkelanjutan, bukan hanya sementara.
Simak Juga : QRIS SeaBank Bukan Sekadar Scan Bayar Manfaatnya Bikin Melongo
Program pinjaman berbunga rendah ini membuktikan bahwa koperasi desa merah putih memiliki potensi besar sebagai pilar pembangunan ekonomi lokal. Jika dikelola dengan baik, koperasi mampu menjadi pusat aktivitas ekonomi yang menghubungkan produksi, distribusi, dan konsumsi di tingkat desa.
Ke depan, koperasi desa dapat mengambil peran lebih besar dalam sektor-sektor strategis seperti energi terbarukan, pertanian modern, hingga layanan digital berbasis komunitas. Dengan dukungan pembiayaan murah dari pemerintah, koperasi desa bisa menjadi motor penggerak transformasi ekonomi yang inklusif dan berkeadilan.
Artikel tentang Program Pinjaman Koperasi Desa ini ditulis ulang oleh : Abra Azhari | Editor : Micheal Halim
Sumber Informasi : Liputan6.com