Immovesting – PT Pertamina (Persero) berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 45,9 triliun sepanjang tahun 2024. Pertamina untung ini menjadi bukti pencapaian positif di tengah berbagai tantangan yang dihadapi perusahaan selama tahun tersebut. Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menyatakan bahwa laba tersebut menunjukkan kekuatan kinerja perusahaan. Simon menjelaskan bahwa secara konsolidasi, Pertamina memperoleh pendapatan sebesar USD 75,33 miliar atau setara dengan Rp 1.194 triliun pada tahun 2024. Dari pendapatan tersebut, laba bersih yang berhasil diraih mencapai USD 3,13 miliar atau sekitar Rp 45,9 triliun.
Simon menyampaikan bahwa pencapaian tersebut menunjukkan kemampuan Pertamina dalam mempertahankan kinerja finansial yang kuat meskipun menghadapi situasi yang tidak mudah. Pertamina mampu menjaga konsistensi operasional di seluruh lini bisnisnya, sehingga bisnis perusahaan tetap berjalan dengan baik. Fokus utama perusahaan adalah meningkatkan layanan publik dan menjaga pertumbuhan perusahaan secara berkelanjutan. Dengan cara ini, Pertamina dapat mengoptimalkan seluruh proses bisnisnya sehingga mampu mempertahankan kinerja yang solid sepanjang tahun 2024.
Baca Juga : Bantuan Pangan Beras Siap Disalurkan Akhir Juni 2025
Selain itu, Simon juga menegaskan komitmen Pertamina untuk terus memperkuat kinerja dan menghadirkan solusi energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Ia optimis bahwa dengan potensi dan peluang yang dimiliki, Pertamina dapat mempercepat pencapaian target perusahaan ke depan. Hal ini juga akan memberikan kontribusi penting dalam mendukung ketahanan energi nasional, sehingga Indonesia mampu menghadapi berbagai tantangan energi di masa mendatang dengan lebih baik.
Perjalanan Pertamina sepanjang tahun 2024 diakui sebagai tahun yang penuh tantangan. Simon menjelaskan bahwa ada beberapa faktor eksternal yang menjadi penyebab sulitnya kondisi tersebut. Salah satunya adalah situasi geopolitik global yang penuh ketidakpastian dan konflik, yang berimbas pada fluktuasi harga minyak dunia. Harga minyak dunia pada tahun tersebut menunjukkan tren penurunan jika dibandingkan dengan rata-rata tahun sebelumnya. Selain itu, adanya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing juga menjadi faktor yang memengaruhi kondisi keuangan perusahaan.
Meski begitu, Simon yakin bahwa Pertamina telah mampu mengelola situasi ini dengan baik. Dalam konferensi pers yang digelar di Graha Pertamina, Jakarta, pada Jumat, 13 Juni 2025, ia menyampaikan bahwa perusahaan berhasil melewati masa penuh tantangan tersebut dengan baik. Hal ini tercermin dari pencapaian pendapatan dan laba yang tetap kuat meskipun tekanan global cukup besar.
Selain kinerja keuangan yang membanggakan, Pertamina juga menunjukkan pencapaian yang signifikan di bidang produksi minyak dan gas. Produksi migas perusahaan berhasil menembus angka 1 juta barel setara minyak per hari. Dengan produksi ini, Pertamina menyumbang sekitar 69 persen dari total produksi minyak nasional dan 37 persen dari produksi gas nasional. Kontribusi besar ini menegaskan peran vital Pertamina dalam memenuhi kebutuhan energi di Indonesia.
Di sektor kilang, Pertamina juga menunjukkan performa yang sangat baik. Produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) dari kilang Pertamina berhasil memenuhi sekitar 70 persen kebutuhan BBM nasional. Bahkan untuk kebutuhan avtur dan diesel, kilang Pertamina mampu memenuhi 100 persen kebutuhan dari produksi dalam negeri. Hal ini menunjukkan ketahanan pasokan energi nasional yang semakin kuat, mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar dari luar negeri.
VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, dalam keterangan resminya menyebutkan bahwa hasil kinerja tahun 2024 sangat membanggakan. Pendapatan sebesar USD 75,33 miliar atau setara dengan Rp 1.194 triliun, EBITDA senilai USD 10,79 miliar atau sekitar Rp 171,04 triliun, serta laba bersih sebesar USD 3,13 miliar atau setara dengan Rp 49,54 triliun menunjukkan kesehatan finansial Pertamina yang baik.
Secara keseluruhan, capaian Pertamina pada tahun 2024 menjadi bukti bahwa perusahaan mampu beradaptasi dan bertahan di tengah tantangan global dan dinamika pasar energi. Dengan terus memperkuat proses bisnis dan fokus pada inovasi serta layanan publik, Pertamina siap menghadapi masa depan dengan optimisme tinggi. Komitmen untuk mendukung ketahanan energi nasional juga menjadi landasan kuat bagi perusahaan dalam menjalankan peran strategisnya sebagai BUMN energi terbesar di Indonesia.
Dengan segala pencapaian ini, Pertamina tidak hanya menjadi pilar utama penyedia energi nasional, tetapi juga berkontribusi signifikan dalam menjaga stabilitas ekonomi dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Simak Juga : Jepang Ciptakan Darah Buatan Universal