Immovesting – PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney kembali menunjukkan komitmennya dalam pengembangan SDM. Pada sektor pariwisata dengan menyelenggarakan InJourney Hospitality House (IHH) Batch I Tahun 2025. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kesuksesan pelatihan yang diadakan sebelumnya di Labuan Bajo pada tahun 2024. Melalui anak usaha seperti InJourney Hospitality, InJourney Aviation Service (IAS), dan Sarinah. InJourney berupaya mempersiapkan warga di wilayah Timur Indonesia agar siap bekerja di industri pariwisata.
Pelatihan IHH Batch I 2025 berlangsung selama tiga hari, dari 18 hingga 20 Juni, bertempat di Aula Stasi Gereja Merombok, Desa Golo Bilas, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Program ini menggabungkan metode pembelajaran teori dan praktik agar peserta dapat memahami dan langsung mengaplikasikan materi yang diberikan. Fokus utama pelatihan mencakup empat modul penting, yaitu sikap pelayanan profesional. Komunikasi dalam pelayanan atau hospitality communication, kebersihan produk dan lingkungan. Serta standar berpenampilan sesuai industri pariwisata.
Sebagai bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) InJourney Group. IHH bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berperan langsung dalam sektor pariwisata. Program ini khususnya menyasar masyarakat dan pelaku usaha di destinasi wisata prioritas, termasuk lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Yang menjadi perhatian pemerintah, salah satunya adalah Labuan Bajo. Dengan memberikan pelatihan mindset hospitality, InJourney berharap pelaku wisata dapat meningkatkan kualitas pelayanan sehingga mampu memberikan pengalaman terbaik kepada wisatawan.
Baca Juga : Ekonomi Global Tak Pasti, Perlindungan Finansial Jadi Kunci
Kegiatan ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting di wilayah Manggarai Barat. Ketua Sanggar Rumah Gendang Kaper, Wakil Direktur Politeknik Pariwisata El Bajo Commodus. Serta Sekjen Himpunan Pramuwisata Indonesia Manggarai Barat turut hadir bersama manajemen InJourney Group. Dalam sambutannya, Ketua Sanggar Rumah Gendang Kaper, Adrian Nustaur, menyatakan dukungannya atas pelaksanaan InJourney Hospitality House di Labuan Bajo. Ia menegaskan bahwa Labuan Bajo sebagai destinasi super prioritas perlu menerapkan nilai keramahan. Serta hospitality yang tinggi untuk menyambut wisatawan dari dalam maupun luar negeri.
Adrian juga menyoroti potensi Desa Golo Bilas sebagai desa wisata yang memiliki daya tarik budaya, terutama rumah adat yang unik. Sejak 2021, desa ini telah menerima lebih dari 12.000 pengunjung, menunjukkan tingginya minat wisatawan terhadap budaya lokal. Ia berharap pelatihan hospitality yang digagas oleh InJourney dapat berlangsung rutin dan berkelanjutan. Sehingga pengetahuan dan pola pikir para pelaku wisata di Labuan Bajo terus berkembang dan berkontribusi positif terhadap pariwisata di daerah tersebut.
Pelatihan IHH Batch I tahun ini menjadi bagian dari program yang direncanakan berlangsung secara rutin setiap bulan dengan target peserta antara 50 hingga 60 orang per batch. Hingga akhir tahun, diharapkan pelatihan ini mampu menjangkau lebih dari 700 pelaku pariwisata di wilayah Labuan Bajo dan sekitarnya. Hal ini menunjukkan komitmen InJourney dalam memajukan sumber daya manusia secara masif dan berkelanjutan.
Corporate Secretary Group Head InJourney, Yudhistira Setiawan, menyampaikan bahwa InJourney bertekad membawa keramahan khas Indonesia ke panggung internasional. Melalui pelatihan IHH, InJourney terus mendorong peningkatan kualitas dan kompetensi pelaku pariwisata, khususnya di destinasi super prioritas. Program ini juga mencerminkan peran strategis InJourney sebagai motor penggerak pengembangan sektor pariwisata nasional. Dengan kualitas sumber daya manusia yang baik, pelaku industri pariwisata Indonesia akan mampu bersaing di tingkat global dan memberikan pengalaman wisata yang otentik dan berkelas dunia bagi para pengunjung.
Corporate Secretary InJourney Hospitality, Amalia Yaksa Parijata, menambahkan bahwa pelatihan ini menjadi momentum penting untuk mengembangkan potensi dan kemampuan pelaku wisata di Labuan Bajo. Ia berharap pelayanan dan sikap ramah tamah yang diberikan para pelaku wisata bisa menjadi kunci pertumbuhan pariwisata di daerah tersebut. Program IHH diyakini dapat meningkatkan kompetensi dan keterampilan pelaku wisata secara berkesinambungan sehingga berdampak positif terhadap ekosistem pariwisata dan perekonomian lokal.
Selain itu, Corporate Secretary Division Head PT Sarinah, Yully Purwanti, menyatakan bahwa keterlibatan Sarinah dalam program ini menegaskan komitmen untuk memperkuat ekosistem pariwisata melalui pengembangan kapasitas pelaku usaha lokal. Sarinah percaya bahwa pariwisata dan ekonomi kreatif saling berkaitan erat. Dengan membekali pelaku wisata dengan standar pelayanan yang berkualitas dan berakar pada nilai keramahan Indonesia, bukan hanya destinasi wisata yang dibangun, tetapi juga pengalaman yang berkesan bagi wisatawan sekaligus membuka peluang pertumbuhan ekonomi bagi komunitas setempat.
Mewakili InJourney Aviation Services, Group Head Corporate Secretary IAS, Agus Rosadi, menyampaikan bahwa kolaborasi antar-entitas dalam InJourney merupakan langkah strategis untuk membangun sumber daya manusia pariwisata yang unggul dan berdaya saing. Ia menekankan bahwa sektor transportasi udara tidak dapat dipisahkan dari kualitas pelayanan destinasi. Oleh karena itu, pelatihan mindset hospitality menjadi kunci untuk menciptakan pengalaman menyeluruh yang positif bagi wisatawan, mulai dari kedatangan hingga keberangkatan. Komitmen ini sejalan dengan upaya meningkatkan konektivitas dan layanan aviasi yang ramah serta berstandar internasional demi memperkuat daya saing pariwisata Indonesia di kancah global.
Dengan berbagai upaya ini, InJourney berharap dapat memberikan kontribusi besar dalam membangun kualitas sumber daya manusia di sektor pariwisata, khususnya di wilayah Timur Indonesia, sehingga mampu mendukung pertumbuhan pariwisata nasional secara berkelanjutan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat lokal.
Simak Juga : Gen Z Hadapi Dunia dengan Humor Gelap